Pernahkah terlintas dalam pikiran Anda tentang Burung Besi yang bisa terbang? iya pesawat terbang.
Pernahkah anda melihat pesawat terbang? Seberapa besarnya? Seberapa beratnya?
Nah, jika mungkin Anda penasaran mungkin saya dapat membagi sedikit ilmu kepada Anda. Semoga Bermanfaat !!!!!
Salah satu kunci bisa terbangnya pesawat adalah terletak pada sayapnya, mengapa? burung bisa terbang karena mempunyai sayap. Begitu pula dengan burung besi ini. Kalau dilihat dari samping, maka bentuk penampang sayap akan
tampak seperti Gambar 1 :
Dengan bentuk yang seperti itu ditambah
dengan adanya momentum dari dorongan horizontal dari mesin pesawat
(Engine) yang terdapat di kedua sayap, maka saat pesawat mulai bergerak
maju akan menyebabkan perbedaan kecepatan aliran udara di bagian atas
dan bawah sayap. Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar daripada dibawah sayap,
hal ini dikarenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas
sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap.
Menurut Hukum Bernoully, kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil.
karena udara diatas sayap mengalir lebih cepat maka tekanan diatas sayap
menjadi kecil, sedangkan sebaliknya, udara yang mengalir dibawah sayap
kecil, sehingga tekanan di bagian bawah sayap menjadi lebih besar, hal
ini akan menimbulkan Gaya Angkat (Lift) pada pesawat dan menjadikannya terbang.
Apa Itu Lift?
Lift yang dimaksud disini adalah Gaya Angkat, Lift
dihasilkan karena aliran udara dibelokkan ketika mengalir melewati
sayap. Bahkan, tidak hanya ketika melewati sayap pesawat, lift juga
dihasilkan ketika kita menaruh kertas di depan aliran udara pada suatu
sudut tertentu. Kata kuncinya adalah: aliran dan pembelokan aliran tersebut.
Coba dengan bermain pesawat kertas! Jika pesawat dilepas tanpa diberi
dorongan ke depan, pesawat tersebut tetap akan jatuh ke tanah. Ini
menunjukkan perlu ada aliran udara agar lift dapat dihasilkan.
Ketika aliran udara dibelokkan, terjadi
aksi-reaksi antara aliran udara dan sayap yang membelokkan udara
tersebut. Ketika aliran udara yang awalnya lurus kemudian belok setelah
melewati objek tersebut, kita kemudian bertanya, apa yang membengkokkan
aliran tersebut. Lihat ilustrasi
di Gambar 2 berikut :
Artinya, ada suatu gaya yang dikerjakan oleh objek tersebut terhadap aliran udara tersebut. Newton berkata, untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama besar pada arah yang berlawanan dari aksi tersebut (Hukum Newton III).
Sayap tadi telah mengerjakan suatu aksi pada aliran udara tersebut,
maka, aliran udara juga akan mengerjakan reaksi yang sama besar pada
sayap tersebut. Kenapa bisa terangkat? seperti yang aku tulis,
jawabannya pada Hukum Bernoully . Lihat kembali Gambar 1 .
Bagian Penunjang Untuk Terbang
Agar pesawat dapat terbang dengan sempurna, maka selain sayap ada bagian-bagian lain yang menunjang, lihat Gambar 3 dibawah ini :- Badan pesawat ( Fuselage ) : ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
- Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap (Coefficient Lift) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
- Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk “Pitching” Nose Up – Down.
- Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.
- Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
- Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.
Ketika pesawat sedang terbang, ia selalu
menggabungkan fungsi-fungsi control diatas, contoh : bila pesawat belok
kanan atau kiri, maka yang digerakkan Aileron dan Rudder, jadi sambil
belok pesawat dimiringkan agar lintasan belok lebih pendek, yang dapat
menghemat waktu dan menghemat pemakaian bahan bakar.
Lihat ilustrasinya di Gambar 4 berikut :
Nose Up-Down | Aileron Pitch |
Aileron Roll | Aileron Yaw |
Gaya Yang Terjadi Pada Pesawat
Pesawat terbang dirancang sedemikian
rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat
terbang akan menghadapi beberapa hambatan, melalui perhitungan dan
rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan
mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan
pesawat. Ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang
yang sedang mengangkasa. yaitu :
- Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
- Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
- Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
- Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Lihat Gambar 5 berikut :
Jika pesawat hendak bergerak mendatar
dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada
gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika
pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya
mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya
ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat
pesawat.
Sumber :
http://nira15.blogspot.co.id/2012/08/alasan-kenapa-pesawat-bisa-terbang.html
http://tanyakenapa.net/berita/kenapa-pesawat-bisa-terbang.html
0 komentar:
Posting Komentar